Minggu, 24 Januari 2010

Personality by Blood Type



















Source : http://mesin.brawijaya.ac.id/forum/index.php?topic=566.0

Sabtu, 23 Januari 2010

Alasan Kenapa Jepang,China,Korea Selatan Bisa Sukses

JapanPilar utama nilai-nilai budaya Jepang dikenal dengan wa (harmoni), kao (reputasi), dan omoiyari (loyalitas).
Konsepsi wa mengandung makna mengedepankan semangat teamwork, menjaga hubungan baik, dan menghindari ego individu

kao berarti wajah. Wajah merupakan cermin harga diri, reputasi, dan status sosial. Masyarakat Jepang pada umumnya menghindari konfrontasi dan kritik terbuka secara langsung. Membuat orang lain ‘’kehilangan muka’’ merupakan tindakan tabu dan dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan bisnis

Sedangkan omoiyari berarti sikap empati dan loyalitas. Spirit omoiyari menekankan pentingnya membangun hubungan yang kuat berdasarkan kepercayaan dan kepentingan bersama dalam jangka panjang.

Kaizen:
Kaizen merupakan istilah bahasa jepang terhadap continous improvement.
'Kai' berarti perubahan, 'Zen' berarti baik.
jadi kaizen berarti melakukan perubahan agar lebih baik secara terus menerus.

Bushido:
Bushido adalah kode atau prinsip yg dianut oleh para samurai jepang.
Prinsip bushido menekankan pada kehormatan, keberanian dan kesetian kepada atasan melebihi apapun.
Pejuang samurai yang ideal adalah mereka yang tidak mempunyai rasa takut terhadap kematian tetapi mereka takut jika tugas yang mereka emban tidak Berhasil.

Makoto:
Makoto berarti bersungguh sungguh dengan selalu berkata dan bertindak jujur dengan tidak berlaku curang baik kepada kawan maupun lawan.

Genchi Genbutsu:
Definisi harfiah genchi genbutsu dari bahasa jepang adalah `go and see the problem`.
Genchi genbutsu bukan sekadar teori, melainkan lebih menekankan pada praktek dimana kita harus langsung mendatangi masalah untuk mengetahui masalah tersebut.

Hansei:
Dalam bahasa Jepang , hansei berarti perenungan.
Dalam manajemen bisnis, hansei berarti peninjauan ulang secara cermat yang dilakukan setelah tindakan diambil.
Tidak perduli hasil akhirnya sukses atau gagal, mereka tetap harus meninjau hasilnya
Hansei berlawanan dengan pola pikir KALAU TIDAK RUSAK BUAT APA DIPERBAIKI.
Kebanyakan kita masih menunggu rusak baru diperbaiki….


KoreanKoenchanayo:
Koenchanayo yg artinya toleransi dan menghargai orang lain.

Kibun:
Kibun berarti menghormati orang lain dan menghindari segala tindakan yang bisa menyebabkan orang lain kehilangan muka.

Inhwa:
Inhwa berarti pendekatan korea terhadap keharmonisan dalam kultur bisnis korea, hal ini tercermin dalam rasa setia terhadap perusahaan.

Hahn:
Hahn berarti energi hidup untuk mengejar pendidikan dan melakukan pengorbanan diri demi meningkatkan kesejahteraan keluarga dan negara.

Jeong Do Management:
Jeong Do Management merupakan acuan filosofi Bagi LG.
Senantiasa mnyediakan nilai tambah bagi konsumen dengan selalu melakukan inovasi berkelanjutan.


ChinaConfucianism:
China menganut confucianism menjadi maju karena ajarannya yang tak menyukai kekerasan.
Salah satu hal penting yang diajarkan ialah : “ Janganlah berbuat sesuatu yang kau tak inginkan orang berbuat kepadamu !
“ Ini jelas sekali bahwa kalau kita tak menyukai orang lain memaksakan kehendaknya kepada kita, janganlah kita memakai kekerasan kepada orang lain.

Ajaran penting lainnya ialah : “ Selalu hormatilah orang yang lebih tua, lebih-lebih orang tuamu.

Prinsip lainnya, Adalah “ Kalau kamu hidup mampu, jangan sampai saudara-saudaramu hidup berkekurangan ! “ Itulah salah satu prinsip yang menyebabkan keluarga keturunan China selalu memperhatikan saudara-saudara, jadi kalau yang satu kaya akan membantu yang kekurangan : memberikan pekerjaan, membantu dengan moril dan financial.

Guanxi:
Guanxi dapat diartikan cerdik memanfaatkan jaringan.
Sebagai contoh, tidak punya uang untuk beli barang dagangan, bisa dilakukan dengan meminjam barang dagangan milik saudara.
Laku baru bayar atau konsinyasi. Kalau tidak punya pemasok cukup meminta jaminan dari relasi yang punya pemasok. Untuk itu mereka berupaya membangun kepercayaan supaya bisa langgeng.

Shinyung:
Shinyung adalah sikap saling mempercayai antar sesama.

Motivasi dari Tokoh-Tokoh Dunia

1. Swarmi SivanadaQuote:
Jika Anda selalu berpikir tentang Kegagalan, maka Anda akan mendapatkannya. Milikilah Pikiran positif dan kuasailah Pikiran Anda dengan Rasa Percaya Diri dan Keyakinan. Inilah cara untuk mempertegas tindakan, Cara untuk memperkaya prestasi dan Cara menghidupkan pengalaman.

2. Johann Wolfgang Von GoetheQuote:
Orang Harus berjuang untuk mendapatkan apa yang diinginkan tetapi tidak ditemukan pejuang tanpa kesalahan dan kegagalan.

3. Anthony RobbinsQuote:
Kesuksesan merupakan hasil dari keputusan matang, dan kematangan itu biasanya dihasilkan dari pengalaman yang terkadang penuh kegagalan.

4. George B. ShawQuote:
Ketika Anda melakukan sesuatu dan gagal, maka kegagalan itu bukan saja akan membuahkan kesuksesan tetapi yang pasti kegagalan itu lebih berguna ketimbang anda tidak melakukan apapun.

5. Brian TracyQuote:
Anda bisa belajar bagaimana merealisasikan kesuksesan dari kegagalan, sebab hampir tidak ditemukan kesuksesan tanpa kegagalan.

6. Elbert Hubbard
Quote:
Kesalahan terbesar yang bisa dibuat oleh manusia didalam kehidupannya adalah terus menerus mempunyai rasa TAKUT bahwa mereka akan membuat kesalahan.

7. Hugh DownsQuote:
Orang yang bahagia bukanlah orang pada lingkungan tertentu, melainkan orang dengan sikap-sikap tertentu.

8. Alexander PopeQuote:
Semua orang tidak perlu menjadi malu karena berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya.

9. Andrew JacksonQuote:
Musuh paling utama didunia adalah KETAKUTAN dan KEBIMBANGAN, Teman yang paling setia hanyalah KEBERANIAN dan KEYAKINAN yang Teguh.

10. Benjamin FranklinQuote:
Semua yang dimulai dengan rasa marah akan berakhir dengan rasa malu.

11. Winston ChurchilQuote:
Kesuksesan adalah kemampuan anda mengatasi kegagalan tanpa kehilangan semangat untuk mencapai kesuksesan.

12. James F. ByrnesQuote:
Penuhi pikiran anda dengan keinginan untuk meraih peluang masa depan dan jangan biarkan pikiran anda dirasuki virus ketakutan terhadap masa depan dengan cara menghindari kegagalan.

13. Earl NightingaleQuote:
Anda Tidak butuh sesuatu yang baru untuk sukses, kecuali membutuhkan cara baru yang lebih baik dalam menggunakan apa yang sudah anda miliki.


Source : http://juandry.blogspot.com/2010/01/motivasi-dari-tokoh-tokoh-dunia.html

Kamis, 21 Januari 2010

Kisah Meminjam Anak panah (Zhuge Liang)


Pada abad ketiga Masehi, Tiongkok terbagi menjadi tiga negara (San Guo atau Samkok) yang selalu dirundung peperangan, yakni negara Wei di sebelah Utara, negara Shu di sebelah Barat Daya, dan negara Wu di sebelah Selatan.

Pada suatu waktu, negara Wei mengerahkan tentaranya untuk melakukan serangan ke negara Wu di sungai Yangtze. Pasukan Wei segera maju ke daerah yang lokasinya sangat berdekatan dengan negara Wu, kemudian mereka berhenti disana, mendirikan perkemahan dan menunggu kesempatan yang tepat untuk melakukan serangan ke negara Wu. Jika mereka memperoleh kemenangan, rencana selanjutnya adalah menaklukkan negara Shu.

Semenjak tentara negara Wei menjadi sangat kuat dengan memiliki tentara dan senjata dalam jumlah besar, negara Shu dan Wu memutuskan untuk bersatu guna menahan serangan dari negara Wei. Zhuge Liang, penasihat kemiliteran untuk negara Shu, menuju ke negara Wu untuk menyusun strategi militer bersama dengan Zhou Yu, Jenderal negara Wu, untuk bersatu berperang melawan musuh.

Bagaimanapun juga, Zhou Yu sangat cemburu pada ketrampilan Zhuge Liang. Ketika Zhou dan Zhuge sedang mendiskusikan tentang rencana strategi, Zhou bertanya, “Senjata militer apakah yang akan kita gunakan ketika ber-tempur melawan pasukan Cao Cao di sungai?” Zhuge menjawab, “Busur dan anak panah adalah senjata yang terbaik.”

Zhou berkata, “Baiklah, saya akan mempertimbangkan pendapat Anda, tetapi kita hanya memiliki sedikit persediaan anak panah. Apakah saya dapat mempercayai Anda untuk membuat seratus ribu buah anak panah? Ini adalah pekerjaan yang benar-benar mendesak. Saya berharap Anda dapat membantu saya dan menerima pekerjaan ini.”

Zhuge menjawab, “Baiklah, saya akan menerima perintah Anda dan melakukannya. Bolehkah saya bertanya kapankah Anda membutuhkan anak-anak panah tersebut?” Zhou mengatakan, “Dapatkah Anda menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam sepuluh hari?” Zhuge berkata, “Baiklah, karena pertempuran akan berlangsung sebentar lagi, kita akan mengalami kekalahan apabila kita memerlukan 10 hari untuk membuat anak-anak panah tersebut.” Zhou Yu kemudian bertanya, “Tuan, berapa lamakah waktu yang Anda butuhkan untuk membuat 100.000 anak panah?” Zhuge kemudian menjawab, “Saya hanya membutuhkan waktu tiga hari.”

Zhou sangat tercengang dan mengatakan, “Kita berada tepat pada arah jam sebelas dan tidak boleh mempermainkan satu sama lain.” Zhuge menjawab, “Tidak, saya tidak berani bergurau pada saat kritis seperti ini. Saya bersedia menulis sebuah surat perjanjian: Jika saya tidak mampu membuat 100.000 buah anak panah dalam tiga hari, maka saya bersedia untuk dihukum.”

Zhou sangat bahagia mendengarnya. Dia membuat Zhuge menulis surat perjanjian dan kemudian menghiburnya dengan minuman anggur serta makanan enak. Di meja perjamuan, Zhuge berkata, “Sekarang hari sudah larut malam, oleh sebab tiga hari terhitung mulai besok, kerahkan 500 orang tentara menuju pinggir sungai untuk mengumpulkan anak panah.” Setelah meneguk sedikit cangkir minuman anggur lagi, Zhuge Liang kemudian beranjak pergi.

Sesudah Zhuge Liang menerima tugas tersebut, Dia tidak kelihatan cemas tentang bagaimana cara memenuhi perintah tersebut. Dia mengatakan kepada Lu Su, seorang menteri dari negara Wu yang memiliki sikap bersahabat terhadapnya, bahwa sangatlah mustahil membuat begitu banyak anak panah dalam waktu singkat seperti itu dengan memakai cara yang konvensional (biasa). Maka Zhuge kemudian meminta Lu Su membuatkan 20 buah kapal kecil yang telah siap dan menempatkan 30 orang tentara pada masing-masing kapal tersebut.

Kapal-kapal tersebut ditutupi kain hitam dan dibuatkan orang-orangan dari jerami lalu diletakkannya di setiap sisi kapal. Zhuge kemudian memohon Lu berulang kali agar menyimpan rencana rahasianya. Lu menyiapkan segala hal keperluan yang dibutuhkan Zhuge tanpa mengetahui apa-apa tentang rencana tersebut.

Zhuge Liang mengatakan bahwa dia akan memiliki 100.000 buah anak panah yang akan siap dalam tiga hari, akan tetapi pada hari pertama dia tidak akan membuat anak panah satu pun dan begitu pula pada hari kedua tidak ada satu anak panah apapun. Tepat di hari ketiga dan masih belum ada satu anak panahpun terlihat.

Semua orang mulai khawatir terhadap Zhuge. Jika dia tidak dapat menghasilkan anak-anak panah tersebut, dia akan kehilangan hidupnya. Pada tengah malam di hari kedua, Zhuge mempersilakan Lu naik ke kapal kecil dan kemudian Lu bertanya mengapa dia diundang naik ke atas kapal tersebut.

Zhuge menjawab bahwa dia ingin Lu pergi bersamanya untuk mengumpulkan anak panah. Lu Su seketika menjadi bingung dan bertanya, “Kemana kita akan pergi untuk mendapatnya?” Zhuge kemudian tersenyum dan berkata, “Ketika waktunya tiba, Anda akan mengerti.” Kemudian Zhuge memberikan perintah untuk menghubungkan dua puluh kapal tersebut dengan tali kemudian mulai bergerak maju ke arah kamp tentara Wei.

Malam itu berkabut tebal. Kabut kian menjadi lebih tebal, semakin cepat kapal-kapal tersebut mendekati perairan, seperti apa yang diperintahkan oleh Zhuge Liang. Ketika mereka telah mendekati kamp tentara Wei, Zhuge memberikan perintah agar kapal-kapal tersebut ditempatkan berbaris berhadapan searah horizontal di sepanjang tepi sungai. Tentaranya memukul keras genderang dan berteriak memberi aba-aba.

Lu Su sangat ketakutan setengah mati dan berkata kepada Zhuge, “Kita hanya me-miliki 20 kapal kecil dan sekitar 300 orang tentara. Jika tentara Wei menyerang kita, kita sudah pasti dapat terbunuh.” Tapi Zhuge berkata sambil tersenyum, “Saya bertaruh kalau pasukan tentara Wei tidak akan berani menyerang dengan cuaca berkabut tebal seperti ini. Kita dapat menikmati minuman kita di sini.

Jenderal pasukan Wei, Cao Cao, mendengar suara drum dan sorak-sorai dan memerintahkan pasukan tentaranya agar tidak menyerang karena kondisi kabut yang terlalu tebal membuat kesulitan melihat situasi. Dia malah memerintahkan pasukan pemanahnya agar menembakkan anak panah guna mencegah kedatangan musuh yang terlalu dekat.

Cao Cao memerintahkan lebih dari 10.000 pasukan pemanah untuk menembakkan anak panah ke arah sungai. Dengan segera, orang-orangan jerami di atas kapal dipenuhi dengan anak panah. Zhuge Liang menyuruh kapal untuk berputar balik agar orang-orangan jerami pada sisi kapal yang lain mendapat anak panah dari tentara Wei. Dalam waktu singkat semua orang-orangan jerami tersebut terisi oleh anak panah.

Di saat hari mulai menjelang dinihari, kabut masih terlihat tebal. Zhuge Liang menyuruh pasukan tentaranya berteriak dengan suara sekeras mungkin, “Terima kasih Perdana Menteri Cao karena Anda telah memberi kami begitu banyak anak panah.” Mereka dengan segera berlayar kembali ke pinggir selatan sungai. Sebelum Cao Cao sadar bahwa dia telah diperdaya, arus mendorong kapal Zhuge dan dengan segera mereka telah berlayar pergi lebih dari 10 kilometer, dan sudah terlalu terlambat bagi Cao Cao untuk mengejar mereka.

Ketika kapal tiba di pangkalan Wu, ada 500 tentara Jenderal Zhou Yu menunggu di atas pinggir sungai guna mengumpulkan anak-anak panah tersebut. Jumlah anak panah yang terkumpul berjumlah lebih dari 100.000. Zhou Yu mengatakan dengan desah panjang dan berat, “Zhuge Liang mempunyai pemikiran ke masa depan dan strategi cerdik seperti seorang dewa. Saya bukanlah tandingan baginya.

Lu Su berkata kepada Zhuge Liang, “Tuan, Anda adalah seorang ahli spiritual, bukan seorang manusia! Bagaimana Anda dapat mengetahui bahwa akan ada kabut tebal?”

Zhuge menjawab, “Sebagai seorang jenderal, sudah semestinya mengetahui tentang ilmu astronomi, geografi, ramalan, prinsip yin dan yang, formasi dalam pertempuran, begitu juga susunan strategi tentara, atau di lain hal dia baik tanpa pamrih. Saya tahu tiga hari ke depan bahwa akan ada kabut tebal sehingga itulah alasan mengapa saya berani menyetujui batas waktu tiga hari.” Mendengar ini, Lu Su semakin mengagumi bakat Zhuge Liang

Mengasah Besi Jadi Jarum


Li bai (seorang penyair Tiongkok terkenal) sewaktu muda malas belajar. Ia sering berhenti separuh jalan saat menemui kesulitan dalam mempelajari sesuatu. Sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain daripada untuk belajar.

Suatu hari, ia melewati sebuah rumah petani dan melihat seorang nenek tua sedang mengasah sebatang besi (yang tadinya digunakan untuk menggiling beras atau mencuci pakaian) di atas sepotong batu. Li Bai penasaran dan mendekati si nenek sambil bertanya, "Nenek, mengapa Anda mengasah ini?"

Nenek lalu menjawabnya sambil tersenyum, "Saya ingin mengasah batang besi ini menjadi jarum." Li Bai sangat terkejut. "Besi setebal ini? Itu tidak mungkin!"

Nenek lalu berkata padanya dengan serius, "Mengapa tidak mungkin? Asalkan saya tetap melakukannya setiap hari, besi akan makin mengecil. Asal saya punya kemauan yang teguh, suatu hari nanti pasti akan berhasil!"

Mendengar hal ini hati Li Bai sangat tersentuh. Sepulang dari rumah nenek itu, ia mencurahkan hatinya untuk belajar. Ketika menemui kesulitan, ia akan mengingat nenek yang mengasah besi itu.

Pesan moral: Belajar ibarat sedang mengasah besi. Peribahasa ini adalah semacam dorongan bagi manusia untuk mencoba lebih giat dalam belajar. (edu.ocac.gov.tw/Minghui School/mgl)

Impian Sejati


Suatu hari, ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya, “Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya”.

“Apa yang ingin kau ketahui anak muda ?” tanya si orang tua. “Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini”. Jawab si anak muda.

Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan si anak, tapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di suatu sisi, kemudian mereka berjalan menuju ke tengah laut. Setelah sampai agak ke tengah di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong kepada si anak muda ke dalam air.

Anak muda itu meronta-2, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong keatas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut.

“Hai, apa yang barusan bapak lakukan, bapak bisa membunuh saya” tegur si anak muda kepada orang bijak tersebut. Orang tua tersebut tidak menjawab pertanyaan si anak, malah balik bertanya ,”Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi ?”. “Udara, yang paling saya inginkan adalah udara”. Jawab si anak muda.

“Hmmm, bagaimana kalo saya tawarkan hal yang lain sebagai pengganti udara, misalnya emas, permata, kekayaaan, atau umur panjang ?”tanya si orang tua itu lagi.

“Tidak ….. tidak …… tidak ada yang bisa menggantikan udara. Walaupun seisi dunia ini diberikan kepada saya, tidak ada yang bisa menggantikan udara ketika saya berada di dalam air” jelas si anak muda.

“Nah, kamu sudah menjawab pertanyaanmu sendiri kalau begitu. KALAU KAMU MENGINGINKAN SESUATU SEBESAR KEINGINANMU AKAN UDARA KETIKA KAMU BERADA DI DALAM AIR, ITULAH IMPIAN SEJATI” kata si orang tua dengan bijak.

Percaya Kemampuan Diri Sendiri

WAKTU masih kecil, Anda mungkin pernah mendengar kisah adaptasi ‘The Little Engine That Could’? Buku itu bercerita tentang kereta api yang bergerak ke bukit dengan perlahan dan tersendat. Lokomotifnya berkata pada diri sendiri, “Aku bisa, aku bisa, aku bisa.” Kereta pun terus bergerak perlahan naik hingga tiba di bukit dengan selamat.

Pelajaran sederhana yang dapat diberikan ialah: percayalah pada kemampuan diri sendiri. Seandainya lokomotif itu tidak percaya akan kemampuannya tiba di atas bukit, bisa jadi kisah dalam buku itu berakhir menyedihkan.

Bukan hanya lokomotif itu saja yang dapat mengatakan, “Aku bisa, aku bisa, aku bisa”, tetapi Anda pun dapat melakukan yang sama. William Arthur Ward, penulis kondang asal Amerika mengatakan, ”Saya adalah pemenang karena saya berpikir seperti pemenang, bersiap jadi pemenang, dan bekerja serupa pemenang.” Ward betul, jika Anda berpikir menjadi seorang pemenang, maka memang benar Anda seorang pemenang.

Kisah heroik lokomotif itu dalam dunia nyata dibuktikan sendiri oleh Hendrawan, atlet bulutangkis Indonesia. Tahun 1997, Hendrawan dinyatakan sudah habis oleh PBSI. Karena faktor usia dan prestasinya yang menurun, PBSI bermaksud mengeluarkan Hendrawan dari Tim Pelatnas. Tapi Hendrawan punya keyakinan sendiri, bahwa ia percaya kemampuannya dan belumlah habis. Hendrawan masih percaya bahwa ia dapat meraih prestasi yang lebih baik lagi. Dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi, dan diiringi kerja keras yang tidak lelah, Hendrawan menunjukkan kepada dunia bahwa ia memang mampu meraih prestasi luar biasa.

Hendrawan membuktikan kemampuannya telah sempat dinyatakan sudah habis. Tahun 1998, Hendrawan menjadi penentu kemenangan Tim Thomas Indonesia. Juga ia menjuarai Singapura Terbuka. Kemudian di tahun 2000, Hendrawan kembali menjadi penentu kemenangan Tim Thomas Indonesia. Di tahun itu pula ia mengukir namanya dengan meraih medali perak dalam Olimpiade Sydney. Masih di tahun yang sama, ia menjadi runner up Jepang Terbuka. Dan pada tahun 2001, ia menjadi Juara Dunia Tunggal Putra, sebuah gelar yang menjadi idaman pebulutangkis manapun di dunia. Tahun 2002, ia kembali membawa Indonesia mempertahankan Piala Thomas ke Tanah Air.

Percaya kemampuan diri sendiri tak harus ditunjukkan oleh mereka yang berprofesi sebagai atlet, yang bekerja di kantoran, yang mempunyai stamina fisik yang prima, atau mereka yang masih muda dan memiliki semangat menggebu-gebu. Percaya pada diri sendiri, percaya akan kemampuannya, dapat ditunjukkan oleh siapa pun. Tanpa mengenal pekerjaan, status, umur, dan jenis kelamin.

Generasi sekarang mungkin hanya mengenal nama Mak Erot. Seorang tokoh pengobatan khusus laki-laki yang telah tiada. Nama lain yang tak kalah kesohornya yang hampir mirip adalah Mak Eroh. Generasi sekarang mungkin tak mengenal nama ini. Tahun 1988, nama Mak Eroh sempat menyedot publik nasional. Saat itu, semua orang ramai memperbincangkannya . Mak Eroh, waktu itu berumur 50 tahun, perempuan dari Kampung Pasirkadu, Desa Santana Mekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat memang telah mengukir prestasi besar.

Apa yang membuat nama Mak Eroh melambung? Mak Eroh, bergelantungan seorang diri di lereng yang tegak di tebing cadas, di lereng timur laut Gunung Galunggung. Mak Eroh berhasil berjuang sendirian membuat saluran air sepanjang 47 hari. Ketika pertama kali Mak Eroh melakukannya, banyak masyarakat sekitar yang mencibir tindakannya. Tapi hal itu tidak menyurutkan langkahnya untuk terus bekerja. Mak Eroh percaya akan kemampuan nya, walau saat itu usianya boleh dibilang tidak muda. Seorang wanita yang mustinya menikmati hari tuanya dengan menimang atau bermain dengan cucu.

Mak Eroh yang hanya mengecap pendidikan hingga kelas III SD dan memiliki tiga orang anak, dalam aksinya menggunakan tali areuy, tali sejenis rotan sebagai penahan ketika bergelantungan. Sedangkan alat yang dipakai untuk ‘mengebor’ tebing cadas hanyalah cangkul dan balincong, serupa linggis pendek.

Saluran untuk mengalirkan air dari Sungai Cilutung akhirnya berhasil diselesaikan. Berhentikah tindakan Mak Eroh mengebor tebing cadas? Belum. Dengan semangat yang tak kenal menyerah, Mak Eroh melanjutkan membuat saluran air berikutnya sepanjang 4,5 kilometer mengitari 8 bukit dengan kemiringan 60-90 derajat. Bukan main! Pengerjaannya kali ini dibantu oleh warga desa yang mau membantunya, setelah melihat dengan mata kepala sendiri hasil yang telah dilakukan Mak Eroh. Dalam waktu 2,5 tahun, pekerjaan lanjutan itu terselesaikan dengan baik. Hasilnya? Bukan hanya lahan pertanian sawah Desa Santana Mekar yang terairi sepanjang tahun. Tapi juga dua desa tetangga yang ikut menikmati kucuran air hasil kerja keras Mak Eroh setelah warganya membuat saluran penerus, yaitu Desa Indrajaya dan Sukaratu.

Aksi Mak Eroh akhirnya sampai juga ketelinga Presiden Suharto. Atas aksinya yang tergolong berani dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar, Mak Eroh mendapat penghargaan Upakarti Lingkungan Hidup pada tahun 1988. Setahun kemudian, dia juga meraih penghargaan lingkungan dari PBB.

Dua kisah di atas memberi hikmah bahwa sebenarnya kita memiliki kepercayaan diri yang tinggi atas kemampuan yang dimiliki. Seperti yang dikatakan oleh Mary Kay Ash, pengusaha kosmetik sukses asal Amerika, ”Anda bisa melakukannya jika Anda berpikir demikian, dan jika Anda kira tidak dapat melakukannya, Anda benar.” Percaya akan kemampuan diri sendiri. Jadilah lokomotif, dan teruslah bergerak untuk maju. (210708)

“Jika ada keyakinan yang dapat menggerakkan gunung, itu adalah keyakinan dalam diri Anda.”
– Marie von Ebner-Eschenbach, penulis, 1830-1916

Source:http://www.resensi.net/percaya-kemampuan-diri-sendiri/2008/08/06/

10 Kualitas Pribadi yang Disukai

1. Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang
yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa
membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya
tidak merasa minder.

3. Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Positive Thinking
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

5. Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10.Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Motivasi Juga Penentu Nasib


Di zaman dahulu ada seorang Jendral dari negeri Tiongkok kuno yang mendapat
tugas untuk memimpin pasukan melawan musuh yang jumlahnya sepuluh kali lipat
lebih banyak. Mendengar kondisi musuh yang tak seimbang, seluruh prajuritnya
gentar kalau-kalau akan menderita kekalahan.

Dalam perjalanan menuju medan perang, Jendral itu berhenti di sebuah altar
vihara. Ia sembahyang dan berdoa meminta petunjuk para dewa. Sedangkan
prajuritnya menanti di luar vihara dengan harap-harap cemas. Tak lama
kemudian, sang Jendral keluar dari vihara.

Ia berteriak pada seluruh pasukannya, “Kita telah mendapat petunjuk dari
langit.” Lalu ia mengeluarkan koin emas simbol kerajaan dari sakunya. Sambil
mengacungkan koin itu ke udara ia berkata, “Sekarang, kita lihat apa kata
nasib. Mari kita adakan toss. Bila kepala yang muncul, maka kita akan
menang. Tapi bila ekor yang muncul, kita akan kalah. Hidup kita tergantung
pada nasib.”

Jendral lalu melempar koin emas itu ke udara. Koin emas pun berputar-putar
di udara. Lalu jatuh berguling-guling di tanah. Seluruh pasukan mengamati
apa yang muncul. Setelah agak lama menggelinding ke sana-kemari, koin itu
terhenti. Dan yang muncul adalah KEPALA. Kontan seluruh pasukan berteriak
kesenangan. “Hore..! Kita akan menang. Nasib berpihak pada kita, Ayo serbu
dan hancurkan musuh. Kemenangan telah pasti.”

Dengan penuh semangat Jendral dan pasukan itu bergerak menuju medan perang.
Pertempuran berlangsung dengan sengit. Ternyata dengan keyakinan dan tekad
yang membaja akhirnya musuh yang tak terhingga banyaknya dapat dikalahkan.
Jendral dan seluruh pasukannya betul-betul senang. Seorang prajurit berkata,
“Sudah kehendak langit, maka tak ada yang bisa mengubah nasib.”

Sesampai di ibu kota mereka disambut meriah oleh seluruh penduduk. Raja pun
terkagum-kagum mendengar kisah peperangan yang dashyat itu. Beliau bertanya
pada sang Jendral bagaimana ia mampu mengobarkan semangat pasukannya hingga
begitu gagah berani. Sang Jendral kemudian menyerahkan koin emasnya pada
Raja sambil berkata, “Paduka, inilah yang memberikan mereka nasib baik.”

Raja menerima dan mengamati koin emas itu yang ternyata kedua sisinya
bergambar: KEPALA..!

Pojok Renungan:
Langit adalah adil, dan tidak ada orang yang dikecualikan. Yang bisa
menolong dirimu adalah dirimu sendiri. (adapted from The Book of ZEN -
Freedom of The Mind” – Tsai Chih Chung)

Rabu, 20 Januari 2010

7 Wonders Of China (Pic)

1. The Great Wall of China (万里长城 ; Wàn Lǐ Cháng Chéng) is a series of stone and earthen fortifications in northern China, built, rebuilt, and maintained between the 5th century BC and the 16th century to protect the northern borders of the Chinese Empire during various successive dynasties. Since the 5th century BC, several walls have been built that were referred to as the Great Wall. One of the most famous is the wall built between 220–206 BC by the first Emperor of China, Qin Shi Huang. Little of that wall remains; the majority of the existing wall were built during the Ming Dynasty.

2. The Forbidden City was the Chinese imperial palace from the Ming Dynasty to the end of the Qing Dynasty. It is located in the middle of Beijing, China, and now houses the Palace Museum. For almost five centuries, it served as the home of the Emperor and his household, as well as the ceremonial and political centre of Chinese government.

3. The Terracotta Army (兵马俑 ; Bīng Mǎ Yǒng) are the Terra Cotta Warriors and Horses of Qin Shi Huang the First Emperor of China. The terracotta figures, dating from 210 BC, were discovered in 1974 by some local farmers near Xi'an, Shaanxi province, China near the Mausouleum of the First Qin Emperor. (秦始皇陵 ; Qín Shǐhuáng Líng). The figures include strong warriors, chariots, horses, officials, acrobats, strongmen, and musicians. Current estimates are that in the three pits containing the Terracotta Army there were over 8,000 soldiers, 130 chariots with 520 horses and 150 cavalry horses, the majority of which are still buried in the pits.

4. The Hanging Temple (悬空寺 ; Xuán Kong Sì) is a temple built into a cliff ( 75m Above the ground ) near Mount Heng in the province of Shanxi.The Hanging Temple is one of the main tourist attractions and historical sites in the Datong area. Built more than 1,500 years ago, this temple is notable not only for its location on a sheer precipice but also because it includes Buddhist, Taoist, and Confucian elements.

5. The Leshan Giant Buddha is one of our many great wounders of the world(乐山大佛 ; Lè Shān Dà Fó) was built during the Tang Dynasty (618–907). It is carved out of a cliff face that lies at the confluence of the Minjiang, Dadu and Qingyi rivers in the southern part of Sichuan province in China, near the city of Leshan. The stone sculpture faces Mount Emei, with the rivers flowing below his feet. It is the largest carved stone Buddha in the world.

6. The Wudang Mountains (武当山; Wǔ dāng Shān), Wudang are a small mountain range in the northwestern part of Hubei Province of China, just to the south of the manufacturing city of Shiyan.

7. Shi Bao Zhai (石寶寨 ; shí bǎo zhài) is a hill along the bank of the Yangtze River (Chang Jiang) in Zhong County, Chongqing, China.

David Beckham’s Chinese Tattoo



It means

“Death and life have determined appointments, riches and honor depend upon heaven.”

It is one of the most meaningful Chinese tattoo I have seen on celebrities. The tattoo was done by one of the best tattoo artists in Hong Kong called Gabe.

Another good translation in English is

“Life and death are decided by fate, wealth and honor are from heaven.”

The characters from top to bottom are:
1. Life - Pronounced “xeng” in Mandarin, “sang” in Cantonese.
2. Death – Pronounced “si” in Mandarin, “sei” in Cantonese.
3. Has – Pronounced “you” in Mandarin, “yau” in Cantonese.
4. Fate /Determined appointments – Pronounced “ming” in Mandarin, “ming” in Cantonese.
5. Riches – Pronounced “fu” in Mandarin, “fu” in Cantonese.
6. Wealth and Honor - Pronounced “gui” in Mandarin, “gwai” in Cantonese.
7. From/depend upon – Pronounced “you” in Mandarin, “yau” in Cantonese.
8. Heaven – Pronounced “tian” in Mandarin, “tin” in Cantonese.


Source : http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://miamiinktattoodesigns.com/blog/wp-content/uploads/2009/11/beckham_tattoo2.jpeg&imgrefurl=http://miamiinktattoodesigns.com/blog/%3Fauthor%3D1&usg=__UymCAtQe7QaPt9U4KVDKHw8RWFs=&h=375&w=488&sz=48&hl=id&start=1&um=1&tbnid=J9Imq4sv4W5qOM:&tbnh=100&tbnw=130&prev=/images%3Fq%3Ddavid%2Bbeckham%2Btattoo%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26sa%3DX%26um%3D1

Senin, 18 Januari 2010

Hari Ini Yang Menentukan

Seorang bijak pernah berkata, bahwa ada dua hari dalam hidup ini yang sama sekali tak perlu kita khawatirkan.

Yang pertama: Hari Kemarin.
Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang kita rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin lewat lepaskan saja.

Yang kedua: Hari Esok.
Hingga mentari esok hari terbit, kita tak tahu apa yang akan terjadi. Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari. Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari. Esok hari belum tiba, biarkan saja.

Yang tersisa kini hanyalah Hari Ini.
Pintu masa lalu telah tertutup, pintu masa depan pun belum tiba. Pusatkan saja diri anda untuk hari ini. Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan hari esok.
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit. Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini. "Hari Ini yang Menentukan"

Selamat menikmati hidup di Hari Ini

Sebegitu Sulit kah Hidup Ini ??

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.
Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.
Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

Seorang anak berkata kepada ibunya: "Ibu hari ini sangat cantik." Ibu
menjawab: "Mengapa?" Anak menjawab: "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah. Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah. Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah. Temannya berkata: "Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur. " Petani menjawab: "Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku."
Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: "Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?
" Ada yang menjawab: "Cari mulai dari bagian tengah.
" Ada pula yang menjawab: "Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.
" Dan ada yang menjawab: "Cari di rumput yang paling tinggi.
" Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: "Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana ."
Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal
di pinggir jalan: "Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku."
Katak di pinggir jalan menjawab: "Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah." Beberapa hari kemudian katak "sawah" menjenguk katak "pinggir jalan"dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.
Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita,hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: "Mengapa engkau begitu santai?"
Dia menjawab sambil tertawa: "Karena barang bawaan saya sedikit."
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.

Membaca tulisan diatas... kita bisa memahaminya dengan 2 cara.
Cara pertama : "Ah... itu khan hanya tulisan saja... teori, tapi prakteknya sulit."
Cara kedua : "Jika orang lain bisa melakukannya, maka saya pun pasti bisa jika mau berusaha."

So..... Bagaimana dengan kita?.....

Hal Yang Sangat Menyedihkan

Hal yang sangat menyedihkan adalah saat kau jujur pada temanmu, dan dia berdusta padamu…
Saat dia telah berjanji padamu, dia mengingkarinya….
Saat kau memberikan perhatian, dia tidak menghargainya…
Hal yang sangat menyakitkan adalah saat kau mengirimkan e-mail pada temanmu, dia menghapus tanpa membacanya…
Saat kau membutuhkan jawaban dari e-mailmu, dia tidak menjawab dan mengacuhkannya…
Saat bertemu dengannya dan ingin menyapa, dia pura2 tidak melihatmu…
Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintamu…
Saat dia yang kau sayangi tiba2 memutuskan hubungannya denganmu…

Hal yang sangat mengecewakan adalah kau dibutuhkan hanya pada saat dia dalam kesulitan…
Saat kau bersikap ramah, dia terkadang bersikap sinis padamu…
Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu…
Jangan pernah menyesali atas apa yang terjadi padamu…
Sebenarnya hal-hal yang kau alami sedang mengajarimu…
Saat temanmu berdusta padamu atau tidak menepati janjinya padamu atau dia tidak menghargai perhatian yang
kau berikan….
sebenarnya dia telah mengajarimu agar kau tidak berprilaku seperti dia…

Saat temanmu menghapus e-mail yang kau kirim sebelum embacanya atau saat bertemu dengannya dan ingin menyapa, dia pura2 tidak melihatmu… sebenarnya dia telah mengajarkanmu agar tidak berprasangka buruk & selalu berpikiran positif bahwa mungkin saja dia pernah membaca e-mail yang kau kirim… atau mungkin saja dia tidak melihatmu…
Dan saat dia tidak menjawab emailmu. sebenarnya dia telah mengajarkanmu untuk menjawab e-mail temanmu yang membutuhkan jawaban walaupun kau sedang sibuk dan jika kau tidak bisa menjawabnya katakan kalau kau belum bisa menjawabnya jangan biarkan e-mailnya tanpa jawaban karena mungkin dia sedang menunggu jawabanmu…
Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintaimu atau dia yang kau sayangi tiba2 memutuskan hubungannya denganmu sebenarnya ….
Dia sedang mengajarimu untuk menerima rencanaNya…

Saat kau bersikap ramah tapi dia terkadang bersikap sinis padamu…
sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk selalu bersikap ramah pada siapapun…
Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu… sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk menjadi seorang teman yang bisa diajak berbagi cerita, mau mendengarkan keluhan temanmu dan membantunya…
Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia sedang dalam kesulitan… sebenarnya juga telah mengajarimu untuk menjadi orang yang arif & santun, kau telah membantunya saat dia dalam kesulitan…
Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan yang sering kau alami atau bertemu dengan orang2 yang menjengkelkan, egois dan sikap yang tidak mengenakkan…
Dan betapa tidak menyenangkan menjadi orang yang dikecewakan, disakiti, tidak dipedulikan/dicuekin, tidak dihargai, atau bahkan mungkin dicaci dan dihina…

Yang paling berharga adalah sebenarnya orang2 tsb sedang mengajarimu untuk melatih membersihkan hati & jiwa, melatih untuk menjadi orang yang sabar dan mengajarimu untuk tidak berprilaku seperti itu…

Mungkin Tuhan menginginkan kau bertemu orang dengan berbagai macam karakter yang tidak menyenangkan sebelum kau bertemu dengan orang yang menyenangkan dalam kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu yang telah mengajarkan sesuatu hidupmu…

Setiap Langkah Adalah Anugerah

Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana, ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi. Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang.

Banyak hal yang dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar.

Setiap kali, ia kembali kesisi sang profesor dengan senyum lebar menghiasi wajahnya. “Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu?” desak sang profesor. “Oh”, kata Ralph, “Selama perang. Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal.”

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan lading ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.

“Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah”, katanya. “Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini”.

Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain.

Nilai manusia tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup.

Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan.

Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia, tapi hanya sedikit saja yang memikirkan bagimana mengubah diri sendiri.

Sebuah Ciuman Selamat Tinggal

Rapat Direksi baru saja berakhir. Bob mulai bangkit berdiri dan menyenggol meja sehingga kopi tertumpah keatas catatan-catatannya.

"Waduhhh,memalukan sekali aku ini, diusia tua kok tambah ngaco.."

Semua orang ramai tergelak tertawa, lalu sebentar kemudian, kami semua mulai menceritakan Saat-saat yang paling menyakitkan dimasa lalu dulu.

Gilirannya kini sampai pada Frank yang duduk terdiam mendengarkan kisah lain-lainnya.

"Ayolah Frank, sekarang giliranmu. Cerita dong, apa saat yang paling tak enak bagimu dulu." Frank tertawa, mulailah ia berkisah masa kecilnya.

"Aku besar di San Pedro. Ayahku seorang nelayan, dan ia cinta amat pada lautan. Ia punya kapalnya sendiri, meski berat sekali mencari mata pencaharian di laut. Ia kerja keras sekali dan akan tetap tinggal di laut sampai ia menangkap cukup ikan untuk memberi makan keluarga. Bukan cuma cukup buat keluarga kami sendiri, tapi juga untuk ayah dan ibunya dan saudara-saudara lainnya yang masih di rumah."

Ia menatap kami dan berkata, "Ahhh, seandainya kalian sempat bertemu ayahku. Ia sosoknya besar, orangnya kuat dari menarik jala dan memerangi lautan demi mencari ikan. Asal kau dekat saja padanya, wuih, bau dia sudah mirip kayak lautan. Ia gemar memakai mantel cuaca-buruk tuanya yang terbuat dari kanvas dan pakaian kerja dengan kain penutup dadanya. Topi penahan hujannya sering ia tarik turun menutupi alisnya. Tak perduli berapapun ibuku mencucinya, tetap akan tercium bau lautan dan amisnya ikan."

Suara Frank mulai merendah sedikit.

"Kalau cuaca buruk, ia akan antar aku ke sekolah. Ia punya mobil truk tua yang dipakainya dalam usaha perikanan ini. Truk itu bahkan lebih tua umurnya daripada ayahku. Bunyinya meraung dan berdentangan sepanjang perjalanan. Sejak beberapa blok jauhnya kau sudah bisa mendengarnya. Saat ayah bawa truk menuju sekolah, aku merasa menciut ke dalam tempat duduk, berharap semoga bisa menghilang. Hampir separuh perjalanan, ayah sering mengerem mendadak dan lalu truk tua ini akan menyemburkan suatu kepulan awan asap. Ia akan selalu berhenti di depan sekali, dan kelihatannya setiap orang akan berdiri mengelilingi dan menonton. Lalu ayah akan menyandarkan diri ke depan, dan memberiku sebuah ciuman besar pada pipiku dan memujiku sebagai anak yang baik. Aku merasa agak malu, begitu risih. Maklumlah, aku sebagai anak umur dua-belas, dan ayahku menyandarkan diri kedepan dan menciumi aku selamat tinggal!"

Ia berhenti sejenak lalu meneruskan, "Aku ingat hari ketika kuputuskan aku sebenarnya terlalu tua untuk suatu kecupan selamat tinggal. Waktu kami sampai kesekolah dan berhenti, seperti biasanya ayah sudah tersenyum lebar.
Ia mulai memiringkan badannya kearahku, tetapi aku mengangkat tangan dan berkata, 'Jangan, ayah.' Itu pertama kali aku berkata begitu padanya, dan wajah ayah tampaknya begitu terheran.

Aku bilang, 'Ayah, aku sudah terlalu tua untuk ciuman selamat tinggal. Sebetulnya sudah terlalu tua bagi segala macam kecupan.' Ayahku memandangiku untuk saat yang lama sekali, dan matanya mulai basah. Belum pernah kulihat dia menangis sebelumnya. Ia memutar kepalanya, pandangannya menerawang menembus kaca depan. 'Kau benar,' katanya.

'Kau sudah jadi pemuda besar......seorang pria. Aku tak akan menciumimu lagi.'"

Wajah Frank berubah jadi aneh, dan air mata mulai memenuhi kedua matanya, ketika ia melanjutkan kisahnya. "Tidak lama setelah itu, ayah pergi melaut dan tidak pernah kembali lagi. Itu terjadi pada suatu hari, ketika sebagian besar armada kapal nelayan merapat dipelabuhan, tapi kapal ayah tidak.Ia punya keluarga besar yang harus diberi makan.

Kapalnya ditemukan terapung dengan jala yang separuh terangkat dan separuhnya lagi masih ada dilaut.Pastilah ayah tertimpa badai dan ia mencoba menyelamatkan jala dan semua pengapung-pengapungnya."

Aku mengawasi Frank dan melihat air mata mengalir menuruni pipinya.

Frank menyambung lagi, "Kawan-kawan, kalian tak bisa bayangkan apa yang akan kukorbankan sekedar untuk mendapatkan lagi sebuah ciuman pada pipiku....untuk merasakan wajah tuanya yang kasar......untuk mencium bau air laut dan samudra padanya.....untuk merasakan tangan dan lengannya merangkul leherku. Ahh, sekiranya saja aku jadi pria dewasa saat itu. Kalau aku seorang pria dewasa, aku pastilah tidak akan pernah memberi tahu ayahku bahwa aku terlalu tua 'tuk sebuah ciuman selamat tinggal."

Semoga kita tidak menjadi terlalu tua untuk menunjukkan cinta kasih kita....

Yang Terbaik

Di sebuah kota di California, tinggal seorang anak laki2 berusia tujuh tahun
yang bernama Luke. Luke gemar bermain bisbol. Ia bermain pada sebuah tim
bisbol di kotanya yang bernama Little League. Luke bukanlah seorang pemain
yang hebat. Pada setiap pertandingan, ia lebih banyak menghabiskan waktunya
di kursi pemain cadangan. Akan tetapi, ibunya selalu hadir di setiap
pertandingan untuk bersorak dan memberikan semangat saat Luke dapat memukul
bola maupun tidak.

Kehidupan Sherri Collins, ibu Luke, sangat tidak mudah. Ia menikah dengan
kekasih hatinya saat masih kuliah. Kehidupan mereka berdua setelah
pernikahan berjalan seperti cerita dalam buku-buku roman. Namun, keadaan itu
hanya berlangsung sampai pada musim dingin saat Luke berusia tiga tahun.
Pada musim dingin, di jalan yang berlapis es, suami Sherri meninggal karena
mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan mobil yang datang dari arah
berlawanan. Saat itu, ia dalam perjalanan pulang dari pekerjaan paruh waktu
yang biasa dilakukannya pada malam hari.

"Aku tidak akan menikah lagi," kata Sherri kepada ibunya. "Tidak ada yang
dapat mencintaiku seperti dia".

"Kau tidak perlu menyakinkanku," sahut ibunya sambil tersenyum. Ia adalah
seorang janda dan selalu memberikan nasihat yang dapat membuat Sherri merasa
nyaman. "Dalam hidup ini, ada seseorang yang hanya memiliki satu orang saja
yang sangat istimewa bagi dirinya dan tidak ingin terpisahkan untuk
selama-lamanya. Namun jika salah satu dari mereka pergi, akan lebih baik
bagi yang ditinggalkan untuk tetap sendiri daripada ia memaksakan mencari
penggantinya."

Sherri sangat bersyukur bahwa ia tidak sendirian. Ibunya pindah untuk
tinggal bersamanya. Bersama-sama,mereka berdua merawat Luke. Apapun masalah
yg dihadapi anaknya, Sherri selalu memberikan dukungan sehingga Luke akan
selalu bersikap optimis. Setelah Luke kehilangan seorang ayah, ibunya juga
selalu berusaha menjadi seorang ayah bagi Luke.

Pertandingan demi pertandingan, minggu demi minggu,Sherri selalu datang dan
bersorak-sorai untuk memberikan dukungan kepada Luke, meskipun ia hanya
bermain beberapa menit saja. Suatu hari, Luke datang ke pertandingan seorang
diri.

"Pelatih", panggilnya. "Bisakah aku bermain dalam pertandingan ini sekarang?
Ini sangat penting bagiku. Aku mohon ?"

Pelatih mempertimbangkan keinginan Luke. Luke masih kurang dapat bekerja
sama antar pemain. Namun dalam pertandingan sebelumnya, Luke berhasil
memukul bola dan mengayunkan tongkatnya searah dengan arah datangnya bola.
Pelatih kagum tentang kesabaran dan sportivitas Luke, dan Luke tampak
berlatih extra keras dalam beberapa hari ini.

"Tentu," jawabnya sambil mengangkat bahu, kemudian ditariknya topi merah
Luke. "Kamu dapat bermain hari ini. Sekarang, lakukan pemanasan dahulu."

Hati Luke bergetar saat ia diperbolehkan untuk bermain. Sore itu, ia bermain
dengan sepenuh hatinya. Ia berhasil melakukan home run dan mencetak dua
single. Ia pun berhasil menangkap bola yang sedang melayang sehingga membuat
timnya berhasil memenangkan pertandingan.

Tentu saja pelatih sangat kagum melihatnya. Ia belum pernah melihat Luke
bermain sebaik itu. Setelah pertandingan, pelatih menarik Luke ke pinggir
lapangan. "Pertandingan yang sangat mengagumkan,"katanya kepada Luke."Aku
tidak pernah melihatmu bermain sebaik sekarang ini sebelumnya. Apa yang
membuatmu jadi begini?"

Luke tersenyum dan pelatih melihat kedua mata anak itu mulai penuh oleh air
mata kebahagiaan. Luke menangis tersedu-sedu. Sambil sesunggukan, ia berkata
"Pelatih,ayahku sudah lama sekali meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil.
Ibuku sangat sedih. Ia buta dan tidak dapat berjalan dengan baik, akibat
kecelakaan itu. Minggu lalu,......Ibuku meninggal." Luke kembali menangis.

Kemudian Luke menghapus air matanya, dan melanjutkan ceritanya dengan
terbata-bata "Hari ini,.......hari ini adalah pertama kalinya kedua
orangtuaku dari surga datang pada pertandingan ini untuk bersama-sama
melihatku bermain. Dan aku tentu saja tidak akan mengecewakan
mereka.......". Luke kembali menangis terisak-isak.

Sang pelatih sadar bahwa ia telah membuat keputusan yang tepat, dengan
mengizinkan Luke bermain sebagai pemain utama hari ini. Sang pelatih yang
berkepribadian sekuat baja, tertegun beberapa saat. Ia tidak mampu
mengucapkan sepatah katapun untuk menenangkan Luke yang masih menangis.
Tiba-tiba, baja itu meleleh. Sang pelatih tidak mampu menahan perasaannya
sendiri, air mata mengalir dari kedua matanya, bukan sebagai seorang
pelatih, tetapi sebagai seorang anak.....

Sang pelatih sangat tergugah dengan cerita Luke, ia sadar bahwa dalam hal
ini, ia belajar banyak dari Luke. Bahkan seorang anak berusia 7 tahun
berusaha melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan orang tuanya, walaupun
ayah dan ibunya sudah pergi selamanya............Luke baru saja kehilangan
seorang Ibu yang begitu mencintainya........

Sang pelatih sadar, bahwa ia beruntung ayah dan ibunya masih ada. Mulai saat
itu, ia berusaha melakukan yang terbaik untuk kedua orangtuanya,
membahagiakan mereka,membagikan lebih banyak cinta dan kasih untuk
mereka.Dia menyadari bahwa waktu sangat berharga, atau ia akan menyesal
seumur hidupnya...

Minggu, 17 Januari 2010

Pa.. Baca Yang Keras Ya..

Pada suatu malam Budi, seorang eksekutif sukses, seperti biasanya sibuk memperhatikan berkas-berkas pekerjaan kantor yang dibawanya pulang ke rumah, karena keesokan harinya ada rapat umum yang sangat penting dengan para pemegang saham. Ketika ia sedang asyik menyeleksi dokumen kantor tersebut, Putrinya Jessica datang mendekatinya, berdiri tepat disampingnya, sambil memegang buku cerita baru.
Buku itu bergambar seorang peri kecil yang imut, sangat menarik perhatian Jessica, "Pa liat"! Jessica berusaha menarik perhatian ayahnya. Budi menengok ke arahnya, sambil menurunkan kacamatanya, kalimat yang keluar hanyalah kalimat basa-basi "Wah,. buku baru ya Jes?",
"Ya papa" Jessica berseri-seri karena merasa ada tanggapan dari ayahnya. "Bacain Jessi dong Pa" pinta Jessica lembut, "Wah papa sedang sibuk sekali, jangan sekarang deh" sanggah Budi dengan cepat. Lalu ia segera mengalihkan perhatiannya pada kertas-kertas yang berserakkan didepannya, dengan serius.

Jessica bengong sejenak, namun ia belum menyerah. Dengan suara lembut
dan sedikit manja ia kembali merayu "pa, mama bilang papa mau baca untuk
Jessi" Budi mulai agak kesal, "Jes papa sibuk, sekarang Jessi suruh mama baca ya" "Pa, mama cibuk terus, papa liat gambarnya lucu-lucu",
"Lain kali Jessica, sana! papa lagi banyak kerjaan" Budi berusaha memusatkan perhatiannya pada lembar-lembar kertas tadi, menit demi menit berlalu, Jessica menarik nafas panjang dan tetap disitu, berdiri ditempatnya penuh harap, dan tiba-tiba ia mulai lagi. "Pa,.. gambarnya bagus, papa pasti suka", "Jessica, PAPA BILANG, LAIN KALI!!" kata Budi membentaknya dengan keras, Kali ini Budi berhasil, semangat Jessica kecil terkulai, hampir menangis, matanya berkaca-kaca dan ia bergeser menjauhi ayahnya
"Iya pa,. lain kali ya pa?" Ia masih sempat mendekati ayahnya dan sambil menyentuh lembut tangan ayahnya ia menaruh buku cerita di pangkuan sang Ayah. "Pa kalau papa ada waktu, papa baca keras-keras ya pa, supaya Jessica bisa denger".

Hari demi hari telah berlalu, tanpa terasa dua pekan telah berlalu namun
permintaan Jessica kecil tidak pernah terpenuhi, buku cerita Peri Imut, belum pernah dibacakan bagi dirinya. Hingga suatu sore terdengar suara hentakan keras "Buukk!!" beberapa tetangga melaporkan dengan histeris bahwa Jessica kecil terlindas kendaraan seorang pemuda mabuk yang melajukan kendaraannya dengan kencang didepan rumah Budi. Tubuh Jessica mungil terhentak beberapa meter, dalam keadaan yang begitu panik ambulance didatangkan secepatnya.
Selama perjalanan menuju rumah sakit, Jessica kecil sempat berkata dengan begitu lirih "Jessi takut Pa, Jessi takut Ma, Jessi sayang papa mama" darah segar terus keluar dari mulutnya hingga ia tidak tertolong lagi ketika sesampainya di rumah sakit terdekat.

Kejadian hari itu begitu mengguncangkan hati nurani Budi, Tidak ada lagi waktu tersisa untuk memenuhi sebuah janji. Kini yang ada hanyalah penyesalan. Permintaan sang buah hati yang sangat sederhana,.. pun tidak terpenuhi. Masih segar terbayang dalam ingatan budi tangan mungil anaknya yang memohon kepadanya untuk membacakan sebuah cerita, kini sentuhan itu terasa sangat berarti sekali, ",...papa baca keras-keras ya Pa, supaya Jessica bisa denger" kata-kata Jessi terngiang-ngiang kembali.

Sore itu setelah segalanya telah berlalu, yang tersisa hanya keheningan dan kesunyian hati, canda dan riang Jessica kecil tidak akan terdengar lagi, Budi mulai membuka buku cerita peri imut yang diambilnya perlahan dari onggokan mainan Jessica di pojok ruangan. Bukunya sudah tidak baru lagi, sampulnya sudah usang dan koyak. Beberapa coretan tak berbentuk menghiasi lembar-lembar halamannya seperti sebuah kenangan indah dari Jessica kecil.

Budi menguatkan hati, dengan mata yang berkaca-kaca ia membuka halaman pertama dan membacanya dengan sura keras, tampak sekali ia berusaha membacanya dengan keras, Ia terus membacanya dengan keras-keras halaman demi halaman, dengan berlinang air mata. "Jessi dengar papa baca ya" selang beberapa kata,.. hatinya memohon lagi "Jessi papa minta maaf nak" "papa sayang Jessi" Seakan setiap kata dalam bacaan itu begitu menggores lubuk hatinya, tak kuasa menahan itu Budi bersujut dan menangis, memohon satu kesempatan lagi untuk mencintai.

Seseorang yang mengasihi selalu mengalikan kesenangan dan membagi kesedihan kita, Ia selalu memberi PERHATIAN kepada kita karena ia peduli kepada kita.

ADAKAH "PERHATIAN TERBAIK" ITU BEGITU MAHAL BAGI MEREKA ? BERILAH "PERHATIAN TERBAIK" WALAUPUN ITU HANYA SEKALI

Bukankah Kesempatan untuk memberi perhatian kepada orang-orang yang kita cintai itu sangat berharga ?

DO IT NOW
Berilah "PERHATIAN TERBAIK" bagi mereka yang kita cintai.
LAKUKAN SEKARANG !! KARENA HANYA ADA SATU KESEMPATAN UNTUK MEMPERHATIKAN DENGAN HATI KITA

Berhentilah Mengeluh !

Coba renungkan penyampaian ini sebelum Anda mulai mengeluhkan berbagai hal yang terjadi dalam hidup Anda…

01]. Hari ini sebelum Anda mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

02]. Sebelum Anda mengeluh tentang rasa dari makanan yang Anda santap,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

03]. Sebelum Anda mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.

04]. Sebelum Anda mengeluh bahwa Anda buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.

05]. Sebelum Anda mengeluh tentang suami atau istri Anda,
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

06]. Hari ini sebelum Anda mengeluh tentang hidup Anda,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

07]. Sebelum Anda mengeluh tentang anak-anak Anda
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

08]. Sebelum Anda mengeluh tentang rumah Anda yang kotor karena pembantu tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

09]. Sebelum Anda mengeluh tentang jauhnya Anda telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan.

10]. Dan di saat Anda lelah dan mengeluh tentang pekerjaan Anda,
Pikirkan tentang pengangguran,orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

11]. Sebelum Anda menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa,,,

12]. Kita semua menjawab kepada Sang Pencipta
Dan ketika Anda sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan, tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa Anda masih hidup !

a. Life is a gift

b. Live it…

c. Enjoy it…

d. Celebrate it…

e. And fulfill it.

13]. Cintai orang lain dengan perkataan dan perbuatanmu

14]. Cinta diciptakan tidak untuk disimpan atau disembunyikan

15]. Anda tidak mencintai seseorang karena dia cantik atau tampan,
Mereka cantik/tampan karena Anda mencintainya,,,

16]. It’s true you don’t know what you’ve got until it’s gone,
but it’s also true You don’t know what you’ve been missing until it arrives!!!

Jadi……..berhentilah mengeluh, hadapilah manis pahitnya hidup dengan bersyukur terhadap semua yang telah Tuhan berikan…

Cerita Di Balik Jendela

Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya dan unutk menormalkan jantungnya karena denyutnya sangat lemah. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu.

Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya. Pria ini sering uring-uringan, bahkan tak jarang membentak anggota keluarga yang menjaga dan perawat yang memeriksanya. Tak jarang pula pria yang satu ini bereriak di malam hari (mungkin karena kesakitan) sehingga mengganggu pasien yang lainnya.

Suatu hari di sore yang cerah, seperti biasa pria yang berada dekat jendela ini duduk. Lalu dia melihat keluar jendela, sambil tersenyum dan dengan wajah yg gembira, "Senang sekali ya seandainya aku bisa berjalan-jalan setiap sore di taman itu, tentunya aku tidak ingin kembali di tempat ini lagi." gumamnya sambil tetap terlihat tersenyum.
Melihat hal itu pria satunya yang berada di sebelah tempat tidurnya berkata dengan rasa penasaran, "Apa yang kau lihat di luar sana?"

"Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah." jelas pria yang duduk

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.

Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.

Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah. Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan, satu minggu pun berlalu.

Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah.

Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatu ya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!!

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu.

Perawat itu menjawab, "Sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta, yang terserang penyakit sangat berat dan akut, bahkan untuk melihat tembok sekalipun dia tidak bisa." lalu dengan tersenyum perawat itu berkata lagi, "Barangkali ia ingin memberi anda semangat hidup, agar anda bisa lebih sabar untuk melawan penyakit" kata perawat itu.

Mendengar hal itu pria tadi berkaca-kaca. Dia merasa sebagai orang yang cengeng, menyebalkan dan selalu menyusahkan orang bahkan kepada mereka yang ingin berbuat baik kepadanya.
Dan sejak saat itu pria itu tidak lagi suka marah-marah, tidak lagi berteriak meski kesakitan dan selalu tersenyum setiap melihat di luar jendela. Mungkin dia tidak melihat apa-apa, tapi dia membayangkan cerita-cerita indah pria sebelahnya yang selalu menggambarkan keindahan di luar sana.

Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Menyampaikan setiap ujaran dengan santun, akan selalu lebih baik daripada menyampaikannya dengan ketus, gerutu, atau dengan kesal.
Menyampaikan keburukan, sebanding dengan setengah kemuraman, namun, menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.
Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain.

Penyesalan (Hadiah Sang Ayah)

Seorang pemuda sebentar lagi akan diwisuda,sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir dari jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.

Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak satu-
satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin banget nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu. Dia pun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya,
bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan keteman-temannya.

Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya. Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu. Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,... bukan sebuah kunci ! Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Kitab Suci yang bersampulkan kulit asli, dikulit itu
terukir indah namanya dengan tinta emas. Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan alkitab ini untukku ? " Lalu dia membanting Kitab Suci itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak
bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.

Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses, dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas. Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa kasihnya pada anak itu. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.

Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk ke rumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal di situ. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jelak terhadap ayahnya. Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang dirumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan Kitab Suci itu, masih
terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu. Dengan airmata berlinang, dia lalu memungut Kitab Suci itu, dan mulai membuka halamannya. Di halaman pertama Kitab Suci itu, dia membaca tulisan tangan ayahnya, "Sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dan Tuhan Maha Kaya dari segala apa yang ada di dunia ini"
Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Kitab Suci itu. Dia memungutnya,.... sebuah kunci mobil ! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan ! Dia membuka halaman terakhir Alkitab itu, dan menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. dan sebuah kwitansi
pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu. Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport
yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok ke dalam. bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga. Mendadak dia
menjadi lemas, lalu terduduk di samping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang tak mungkin diobati........

SEBERAPA MAHAL DAN BERHARGANYA KITA PERNAH KEHILANGAN SEBUAH BARANG, NAMUN TAK SEMENYESAL JIKA KITA KEHILANGAN ORANG-ORANG YANG KITA CINTAI (Sebelum kita meminta maaf padanya)...